Jenis-Jenis Gigitan Serangga,
Gejala dan Cara Mengatasinya

 

Siapa yang tidak pernah digigit serangga sama sekali? Setidaknya, kita pasti pernah digigit serangga seperti semut, laba-laba, lebah, atau kutu kasur. Umumnya gigitan serangga hanya memiliki gejala ringan. Namun, faktanya ada beberapa serangga yang bisa berakibat fatal ketika menggigit. Kehadiran mereka yang seringkali tidak disadari terkadang membuat kita terlambat untuk mencegah ataupun mengobatinya.

Agar bisa mengatasi gigitan serangga, penting bagi kita untuk mengetahui jenis-jenis, gejala serta cara mengatasinya dengan tepat

Gejala Gigitan Serangga

Gejala yang akan muncul setelah digigit oleh serangga, diantaranya adalah (1):

  • Gatal-gatal
  • Nyeri
  • Terasa panas
  • Bengkak pada daerah sengatan
  • Muncul ruam atau kemerahan

Namun pada beberapa kasus, gigitan serangga juga bisa mengakibatkan (1)

  • Rasa sakit pada area gigitan
  • Mati rasa atau kesemutan
  • Demam
  • Linglung
  • Sesak nafas
  • Mual atau muntah
  • Jantung berdebar-debar
  • Pembengkakan pada bibir dan tenggorokan

Meskipun jarang terjadi, namun gigitan serangga juga bisa mengakibatkan reaksi Anafilaktik. Kondisi ini merupakan reaksi alergi berat yang berbahaya karena dapat mengancam nyawa. Racun yang dikeluarkan serangga dapat menjadi pemicu alergi pada tubuh.

Biasanya orang yang mengalami reaksi anafilaktik tenggorokannya akan menegang sehingga membuat sulit bernapas atau menyebabkan tekanan darah menjadi rendah. Reaksi ini biasanya terjadi sangat cepat, selang beberapa detik atau menit setelah tergigit, korban bisa langsung mengalami penurunan kesadaran. Jika tidak segera dilakukan pertolongan maka dapat berakibat kematian (2)

Jenis-Jenis Gigitan Serangga

Agar dapat melakukan tindakan pertolongan pertama, ada baiknya untuk mengetahui jenis-jenis gigitan yang disebabkan oleh serangga. Berikut ini adalah beberapa jenis gigitan serangga yang kerap kita jumpai:

gigitan semut dan menyebabkan sakit dapat di redakan dengan Zambuk
Gigitan Semut

Pengertian digigit semut – Kebanyakan semut sebenarnya bukan menggigit, namun menyengat. Alih-alih memberikan ‘gigitan’ yang gatal, semut sebenarnya menyerang dengan sengatan (3). Pada umumnya, sengatan yang disebabkan oleh semut cenderung tidak berbahaya. Namun, yang perlu Anda waspadai adalah semut api, karena sengatannya dapat menimbulkan reaksi yang membuat anak-anak merasa tidak nyaman. 

Gejala dan efeknya – Gigitan semut api bisa menyebabkan rasa sakit. Ketika menggigit, semut api akan menyuntikkan racunnya melalui sengatan. Racun inilah yang dapat menimbulkan berbagai macam reaksi. Biasanya, gigitan semut dapat menyebabkan bintik-bintik di bagian kulit yang tersengat. Setelah itu, akan ada sensasi terbakar dalam kurun waktu 24 jam. Di sekitar area gigitan juga akan timbul ruam yang disertai gatal dan nyeri (3).

Ketika si kecil mengalami kondisi ini, maka Anda bisa menggunakan obat minum seperti paracetamol dan ibuprofen yang dijual secara bebas. Obat-obatan ini bisa membantu mengurangi rasa sakit yang disebabkan oleh gigitan serangga. Namun, supaya gejala tidak terus berlanjut, lebih baik Anda berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan profesional.

Yang harus diwaspadai dari gigitan semut api adalah kandungan racunnya yang bisa menyebabkan Anafilaksis (2). Jika ini terjadi, maka gejalanya akan meliputi ruam atau kemerahan, kesulitan bernapas, pusing dan lemas. Apabila si kecil mengalami hal tersebut, maka sebaiknya Anda membawanya ke rumah sakit terdekat. Sebab, reaksi tersebut bisa berbahaya bagi kesehatannya (1).

gigitan semut dan menyebabkan sakit dapat di redakan dengan Zambuk
Gigitan laba-laba

Pengertian – Gigitan serangga ini biasanya berasal dari laba-laba. Pada umumnya laba-laba tidak akan menyerang kecuali ketika ia merasa terancam, dan kebanyakan gigitan laba-laba tidak berbahaya (1). Namun, beberapa gigitan laba-laba ada yang mengandung racun, sehingga dapat menyebabkan kematian apabila tidak segera ditangani.

Gejala dan efeknya – Awalnya, gigitan laba-laba tidak menyebabkan rasa sakit. Namun, lama-kelamaan bisa memunculkan luka atau radang yang terasa nyeri. Kemudian, gigitan beracun tersebut akan meninggalkan bekas berwarna kemerahan, keputihan dan kebiruan di area kulit hingga beberapa hari (1).

Tidak cukup sampai di situ, sangat mungkin untuk timbul gejala lainnya yang tidak berhubungan dengan area bekas gigitan, seperti gejala neuromuskular yang berkaitan dengan saraf dan otot. Gejala ini dapat menyebabkan otot tiba-tiba terasa kram (4). Gigitan laba-laba yang berbisa harus dikendalikan dan ditangani oleh tim medis secepatnya (1).

sengatan lebah dan menyebabkan sakit dapat di redakan dengan Zambuk
Gigitan Lebah

Pengertian – Gigitan lebah dan tawon memiliki persamaan bentuk yang serupa. Mengapa demikian? Hal ini disebabkan karena semua serangga tersebut sama-sama menggunakan alat penyerang untuk menyengat. Namun, perbedaannya, lebah hanya menyerang sekali, lalu dia akan mematahkan alat sengatnya yang kemudian tertinggal di kulit.

Gejala dan efeknya – Umumnya, sengatan lebah dan tawon menyebabkan bengkak yang terasa menyakitkan. Gigitan lebah dapat membahayakan kesehatan bagi orang yang memiliki reaksi alergi. Selain itu, tingkat kematian karena sengatan lebah lebih besar 3-4 kali lipat dibandingkan kematian karena bisa gigitan ular (5). Sengatan lebah juga bisa memicu timbulnya alergi. Biasanya, alergi tersebut menimbulkan bengkak di area gigitan (1).

Salah satu risiko yang mengintai apabila terkena sengatan lebah adalah jika racun tersebut menyebabkan anafilaksis yang dapat membahayakan keselamatan si kecil (1). Sejumlah gejala anafilaksis meliputi denyut nadi yang cepat, sulit bernapas, gatal disertai bengkak pada area yang tidak tersengat, badan terasa lemas, pusing, serta kram di bagian perut (2).

Oleh karena itu, Anda harus berhati-hati ketika berusaha mengeluarkan sengat lebah yang masih tertinggal di kulit. Sebisa mungkin, hindari menekan area yang tersengat supaya racun tidak menyebar lebih jauh dan sampai masuk ke dalam kulit. Apabila anak mengalami gejala syok anafilaksis, maka larikan segera ke IGD rumah sakit (2).

gigitan kutu kasur dapat di redakan dengan Zambuk
Gigitan Kutu Kasur

Pengertian – Kutu kasur atau kutu busuk merupakan serangga kecil yang sering ditemukan pada tempat tidur dan menghisap darah manusia. Jika Anda menemukan sedikit bercak darah yang tidak dikenali pada tempat tidur, bisa jadi sudah ada kutu busuk yang tinggal di sekitar area tersebut (6).

Gejala dan efeknya – Gigitan kutu kasur biasanya tidak langsung terasa karena mereka akan mengeluarkan anestesi dosis kecil ketika sedang menggigit. Namun setelah beberapa saat Anda akan merasakan gatal, panas atau perih. Gigitan ini bisa muncul di bagian tubuh seperti tangan dan punggung. Biasanya bekas gigitan ini akan mulai terlihat di pagi hari (7).

Gigitan kutu busuk bisa terlihat bentol dan memerah, atau benjolan dengan warna putih di bagian tengahnya. Ada juga gigitan yang terlihat seperti garis zigzag pada kulit. Pada beberapa orang, kadang-kadang gigitan kutu kasur juga bisa menyebabkan bengkak (7).

Meski umumnya tidak berbahaya, namun pada beberapa kasus ada juga gigitan kutu kasur yang menyebabkan gejala lebih serius seperti kesulitan bernapas, demam, lemah dan lesu, lidah membengkak, serta detak jantung yang tidak normal (2).

Cara mengobati gigitan serangga

Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengobati gigitan serangga beracun:

  • Segera lepaskan sengat (bagian tubuh serangga yang menyerupai jarum) jika terlihat menancap pada kulit.
  • Cuci bagian yang terkena gigitan serangga dengan sabun dan air untuk menghilangkan gatal (1).
  • Aplikasikan kompres air dingin selama 10 menit pada bagian yang digigit serangga untuk mengurangi bengkak dan rasa gatal.
  • Angkat bagian tubuh yang terkena gigitan serangga untuk menghindari bengkak semakin parah.
  • Hindari menggaruk area yang terasa gatal karena akan memperparah infeksi (5).
  • Hindari pengobatan tradisional yang tidak diketahui efektivitasnya, lebih baik gunakan salep pereda gatal karena digigit serangga yang bisa membantu meredakan gatal dan nyeri.
Pencegahan Gigitan Serangga

Meskipun ada cara untuk mengobati gigitan serangga, bagaimanapun juga, mencegah lebih baik daripada mengobati. Jika terlanjur terkena gigitan serangga, maka penderitanya dapat mengalami gatal, bengkak, serta nyeri pada kulit. Untuk menghindarinya, Anda bisa menerapkan langkah-langkah berikut ini (5):

  • Pada dasarnya, serangga paling aktif berkeliaran mulai dari sore hingga pagi. Jadi, usahakan untuk tetap berada di dalam ruangan pada waktu tersebut.
  • Memperbaiki celah di pintu, jendela, serta tenda atau peralatan kemah. Saat di dalam rumah, tutup semua pintu dan jendela terutama ketika sore hari di mana serangga sering berkeliaran.
  • Gunakan kelambu untuk menutupi tempat tidur dan kereta dorong bayi. Saran ini dianjurkan untuk anak-anak dan bayi karena lebih baik dibandingkan dengan menggunakan obat anti serangga yang terbuat dari bahan kimia.
  • Jika berada di luar ruangan, gunakan semprotan pengusir serangga. Hindari penggunaan semprotan di dekat makanan. Bila diperlukan, Anda juga bisa mengoleskan losion anti serangga.
  • Menutup dan melindungi kulit dengan mengenakan pakaian beberapa lapis. Dengan melakukan hal ini, gigitan serangga beracun tidak akan mudah mengenai kulit.
  • Usahakan selalu memakai sepatu saat di luar ruangan (3).
  • Hindari menggunakan produk dengan parfum yang kuat, seperti sabun, sampo, dan deodoran. Wewangian seperti ini dapat menarik serangga (1).
  • Bersihkan area yang sering tergenang air setidaknya sekali dalam satu minggu, seperti kolam renang dan talang air yang ada di atap rumah.
  • Jika ada ban bekas yang sudah tidak terpakai lagi, sebaiknya langsung dibuang saja untuk mencegah adanya genangan air yang menjadi tempat bersarangnya serangga.
  • Kosongkan pot bunga atau simpan dengan posisi terbalik, supaya tidak dapat menampung air yang menggenang.
  • Gunakan raket listrik atau lilin untuk mengusir serangga di rumah.
  • Tutupi ranjang atau tempat tidur dengan kelambu, saat tidur di luar ruangan atau di dalam bangunan yang kondisinya tak tertutup.
  • Saat beraktivitas dengan si kecil di luar ruangan, lindungi kereta bayi serta tempat tidurnya dengan menggunakan kelambu.
  • Apabila baru saja melakukan kegiatan di luar ruangan, segera bersihkan badan dan ganti baju sesampainya di rumah. Jangan lupa untuk mencuci baju serta peralatan yang sudah digunakan.
  • Jika hendak bepergian ke luar kota, sebelumnya Anda bisa mencari tahu informasi tentang jenis serangga yang sekiranya sering ada di tempat tujuan (6).
  • Mintalah pembasmi atau tenaga ahli untuk memindahkan atau menghancurkan sarang serangga atau serangga yang berpeluang untuk memberikan gigitan. Sebaiknya, jangan lakukan hal ini sendirian (5).
  • Tetap tenang dan menjauh perlahan jika Anda melihat tawon atau lebah – jangan melambaikan tangan atau memukul mereka (6).

Gigitan serangga memang tidak berbahaya namun akan sangat mengganggu terutama pada anak-anak. Gigitan serangga juga biasanya meninggalkan bekas sengatan, sehingga lebih baik untuk melakukan pencegahan dan segera melakukan penanganan yang tepat apabila terkena racunnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Konsultasikan segera masalah ini ke dokter apabila :

  • Gejala tidak membaik dalam beberapa hari atau semakin parah
  • Serangga menyengat di sekitar mulut, tenggorokan, atau di dekat mata
  • Muncul kemerahan dan bengkak yang besar (sekitar 10 cm atau lebih). Untuk menangani hal ini, biasanya dokter akan memberikan tes alergi atau pengobatan lebih lanjut.
  • Penderita gigitan serangga mengalami bengkak atau kemerahan dengan gejala infeksi luka, seperti nanah atau rasa sakit yang terus menerus. Jika kondisi ini berlangsung, kemungkinan dokter akan memberikan antibiotik.
  • Terdapat gejala infeksi yang lebih serius seperti demam, pembengkakan kelenjar, atau gejala lainnya yang mirip dengan flu. 

Apabila digigit serangga, sebaiknya segera menuju ke IGD jika (5)

  • Pusing atau lemas
  • Kesulitan untuk menelan
  • Penderita mengalami sesak napas
  • Bengkak di sekitar wajah, mulut atau tenggorokan
  • Rasa sakit yang sudah tak tertahankan
  • Detak jantung berdebar sangat cepat
  • Penurunan kesadaran atau merasa ingin pingsan

CH-20211021-41

Artikel ini ditinjau oleh:
Tim Konsultan Medis Medical Advisor Bayer Consumer Health Indonesia

Referensi:
  1. Marissa Selner, Elijah Wolfson, Kathryn Watson. Bug Bites and Stings. Healthline.com. Diakses pada 9 September 2021  dari https://www.healthline.com/health/bug-bites#symptoms
  2. Ana Gotter. Anaphylactic Shock: What You Need to Know. Healthline.com. Diakses pada 9 September 2021 dari https://www.healthline.com/health/anaphylactic-shock#causes-and-risk-factors    
  3. Maggie O’Neill. Everything You Need To Know About Ant Bites, According to Experts. Health.com. Diakses pada 10 September 2021 dari https://www.health.com/condition/skin-conditions/ant-bites 
  4. Oscar H Del Brutto. Neurological Effects of Venomous Bites and Stings: Snakes, Spiders, and Scorpions. PubMed.ncbi.nlm.nih.gov. Diakses pada 10 September 2021 dari  https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23829924/  
  5. Charles Patrick Davis. Insect Bites and Stings. EmedicineHealth.com. Diakses pada 10 September 2021 dari https://www.emedicinehealth.com/insect_bites/article_em.htm#insect_bites_and_stings_prevention
  6. NHS UK. Insect Bites and Stings Prevention. NHS.uk. Diakses pada 10 September 2021 dari https://www.nhs.uk/conditions/insect-bites-and-stings/prevention/ 
  7. Kimberly Holland. Everything You Need To Know About Bed Bug Bites. Healthline.com. Diakses pada 12 Oktober 2021 dari https://www.healthline.com/health/bed-bug-bites#symptoms